Berbekal keterampilan yang diperoleh
melalui kegiatan terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat
Sejahtera (P2WKSS), Suhertini atau akrab disapa Tini warga Kampung Sawah, Kelurahan
Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor memberanikan diri membuka usaha olahan seperti
kunyit asam dan jahe merah instant. Alhasil, kedua produk buatannya itu
mendapat respon pasar cukup bagus.
Pada tahun 2003, Tini mulai merintis usaha
produk olahan tersebut dengan membenamkan modal hanya sebesar Rp 100 ribu.
Modal awal itu, ia gunakan untuk membeli bahan baku seperti jahe merah, kunyit, asam dan
gula pasir. Sementara untuk peralatan, ia gunakan peralatan dapur yang biasa
dipakainya untuk memasak sehari-hari.seperti parutan, panci, saringan, kompor
dan lain-lainnya.
Semula usaha membuat kunyit asam dan jahe
merah instant ini hanya dijalani oleh Tini sendiri, tapi seiring makin
meningkatnya permintaan pasar, ia mulai merekrut 10 orang tenaga kerja yang semuannya
dari anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati, Kelurahan Tanah Baru. “Usaha
ini tentunya bisa membantu rekan-rakan anggota kelompok, terutama dalam meningkatkan
ekonomi keluarga,” papar Tini yang mengaku usaha yang ditekuninya itu mendapat
perhatian dari pemerintah setempat baik pelatihan maupun bantuan modal usaha.
Produksi
Dalam setiap bulan KWT Melati dapat
memproduksi jahe merah instant sekitar 15 kg lebih, sedangkan kunyit asam
produksinya belum tetap. “Untuk kunyit asam, biasanya kami memproduksi setiap
ada pesanan atau kegiatan pameran misalnya,” ucap Tini
Bahan baku
utama untuk membuat jahe merah instant yaitu jehe merah yang cukup umur sekitar
10-12 bulan. Bahan baku tersebut, ia dapatkan
dari petani di wilayah Bogor
seharga Rp 6.500/kg. Sedangkan bahan baku
penunjang diantaranya gula pasir dan air. Produk olahan jahe merah maupun
kunyit asam yang diproduksi oleh ibu-ibu KWT Melati ini sama sekali tidak
menggunakan bahan pengawet, karena menurutnya untuk menjaga mutu kesehatan.
Menurut Tini, untuk membuat jehe merah
instant ini tidak begitu sulit, caranya pertama jahe merah dicuci dan dibersihkan
selanjutnya dihaluskan dengan cara diparut, tambahkan air kemudian jahe
diperas/ disaring. Masukan gula pasir ke dalam sari jahe lalu panaskan hingga
mendidih, setelah mengental angkat kemudian diaduk sampai mengkristal/ instant,
terakhir jahe instant dihaluskan dan siap dikemas. “Untuk membuat jahe instant sebanyak
0,5 kg, bahan baku yang dibutuhkan 1 kg jahe merah, gula pasir 1,5 kg dan air 6
gelas,” terangnya.
Pemasaran
Salah satu strategi untuk mempromosikan
produk buatannya, Tini selalu mengikuti pameran-pameran, selain itu ia juga gencar
memperkenalkan produk tersebut dalam berbagai kegiatan, misalnya kegiatan PKK. Dengan
cara berpromosi seperti itu, menurut Tini produk buatannya itu bisa banyak
dikenal oleh masyarakat luas dan omset penjualannya pun jadi meningkat.
“Alhamdulilah
produk olahan ini mendapat respon baik
dari konsumen. Banyak teman-teman seperti kalangan ibu-ibu PKK yang membeli
olahan ini, bahkan tidak sedikit dari mereka yang menjadi langganan tetap,”
ujar Tini.
Selain dipasarkan melalui berbagai
kegiatan, jahe merah instan buatannya itu yang diberi merk Assyifa, ia jual
juga dengan cara dititipkan di sejumlah warung-warung yang berada di wilayah
Bogor, dengan harga produk per pak isi 10 bungkus Rp 10 ribu, sedangkan untuk
harga eceran Rp 1.000 per bungkus. Produk yang dijual di warung-warung ini
ternyata menunjukan hasil yang cukup bagus, dalam seminggunya bisa terjual
sekitar 20 pak.
Untuk mensiasati persaingan produk olahan
yang semakin ketat, kiat Tini adalah dengan menampilkan model kemasan yang
eklusif. “Dalam waktu dekat ini kami
akan memproduksi jahe instant dengan model kemasan yang lebih rapi, hal ini
supaya bisa lebih menarik pembeli” kata Tini yang juga selaku ketua KWT Melati.
(fir/gesit)
mg berkhasiat..
BalasHapusKalau mau beli kemana ? Terimakasih.
BalasHapus