Neneng,
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kenanga, Kelurahan Tegalega, Kecamatan Bogor
Tengah, Kota Bogor, berhasil mengembangkan singkong atau ketela pohon menjadi
beragam produk olahan yang memiliki nilai tambah produk., seperti blak pores,
brownies, pudding, dan aneka kue kering.
Awalnya, ia membuat makanan atau cemilan dari bahan baku singkong itu hanya sekedar hobi.
Hasilnya, dimakan sendiri (keluarga) dan diberikan tetangganya. Dari
iseng-iseng itu, Neneng tak menyangka hobinnya itu bakal menciptakan suatu
usaha yang mendatangkan keuntungan lumayan menarik.
“Awalnya aneka kue dari singkong ini hanya
untuk konsumsi sendiri, namun begitu melihat peluang pasarnya cukup bagus, maka
sekitar tahun 2007 saya mulai mencoba memasarkannya, alhamdulilah pembelinya
banyak juga. Pembeli biasanya selain untuk konsumsi sendiri juga ada yang untuk
oleh-oleh atau untuk acara ulang tahun, bahkan sekarang ini dari hotel-hotel
juga sudah banyak yang memesan kue dari bahan baku singkong ini,” ujar Neneng seraya
mengaku omset per bulannya baru mencapai ratusan ribu rupiah.
Menurut, Neneng kalau membuat kue misalnya kue brownies dengan resep
biasa itu sudah banyak pesaing. Untuk itu ia mensiasatinya dengan bahan baku berbeda yaitu dari
singkong. “Hasilnya dengan menggunakan bahan baku dari singkong ini selain memiliki rasa
yang khas juga rasanya tidak kalah enak dengan brownis yang terbuat dari bahan
biasa,” ucap Neneng.
Tepung Umbi-umbian
Untuk meningkatkan daya simpan dan nilai
tambah produk, singkong juga dapat diawetkan dengan cara dijadikan tepung. Cara
membuatnya, pertama singkong dikupas, dicuci, dipotong-potong lantas dijemur,
setelah singkong betul-betul kering selanjutnya ditumbuk sampai halus menjadi
tepung. Tepung itulah yang digunakan Neneng, sebagai bahan baku untuk membuat aneka kue.
Selain tepung singkong, ia juga
memproduksi tepung dari umbi-umbian lainnya seperti ubi jalar dan talas. Tepung
dari umbi-umbian itu dijual seharga Rp 5.000/ 2 ons yang dikemas dengan plastik.
Sedangkan untuk kue brownies ia mematok harga Rp.8000. “Bagi yang ingin belajar
cara membuat aneka kue dari bahan umbi-umbian atau penasaran untuk mencicipinya
silahkan datang ke tempat kami,” ujar Neneng. (Gesit)
mg mkin sukses.
BalasHapus