Minggu, 29 Januari 2012

Produk Olahan Singkong Tambah Penghasilan Warga


      Neneng, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kenanga, Kelurahan Tegalega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, berhasil mengembangkan singkong atau ketela pohon menjadi beragam produk olahan yang memiliki nilai tambah produk., seperti blak pores, brownies, pudding, dan aneka kue kering.
     Awalnya, ia membuat makanan atau cemilan dari bahan baku singkong itu hanya sekedar hobi. Hasilnya, dimakan sendiri (keluarga) dan diberikan tetangganya. Dari iseng-iseng itu, Neneng tak menyangka hobinnya itu bakal menciptakan suatu usaha yang mendatangkan keuntungan lumayan menarik.
      “Awalnya aneka kue dari singkong ini hanya untuk konsumsi sendiri, namun begitu melihat peluang pasarnya cukup bagus, maka sekitar tahun 2007 saya mulai mencoba memasarkannya, alhamdulilah pembelinya banyak juga. Pembeli biasanya selain untuk konsumsi sendiri juga ada yang untuk oleh-oleh atau untuk acara ulang tahun, bahkan sekarang ini dari hotel-hotel juga sudah banyak yang memesan kue dari bahan baku singkong ini,” ujar Neneng seraya mengaku omset per bulannya baru mencapai ratusan ribu rupiah.
     Menurut, Neneng kalau membuat kue misalnya kue brownies dengan resep biasa itu sudah banyak pesaing. Untuk itu ia mensiasatinya dengan bahan baku berbeda yaitu dari singkong. “Hasilnya dengan menggunakan bahan baku dari singkong ini selain memiliki rasa yang khas juga rasanya tidak kalah enak dengan brownis yang terbuat dari bahan biasa,” ucap Neneng.

Tepung Umbi-umbian   
     Untuk meningkatkan daya simpan dan nilai tambah produk, singkong juga dapat diawetkan dengan cara dijadikan tepung. Cara membuatnya, pertama singkong dikupas, dicuci, dipotong-potong lantas dijemur, setelah singkong betul-betul kering selanjutnya ditumbuk sampai halus menjadi tepung. Tepung itulah yang digunakan Neneng, sebagai bahan baku untuk membuat aneka kue.
    Selain tepung singkong, ia juga memproduksi tepung dari umbi-umbian lainnya seperti ubi jalar dan talas. Tepung dari umbi-umbian itu dijual seharga Rp 5.000/ 2 ons yang dikemas dengan plastik. Sedangkan untuk kue brownies ia mematok harga Rp.8000. “Bagi yang ingin belajar cara membuat aneka kue dari bahan umbi-umbian atau penasaran untuk mencicipinya silahkan datang ke tempat kami,” ujar Neneng. (Gesit)
  

1 komentar: